Sanggar
seni merupakan suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu komunitas
atau sekumpulan orang untuk berkegiatan seperti tari. Kegiatan yang ada di
dalam sebuah sanggar seni berupa
kegiatan pembelajaran tentang seni, yang meliputi proses dari pembelajaran.
Sanggar seni termasuk kedalam jenis pendidikan nonformal. Sanggar seni biasanya
didirikan secara mandiri atau perorangan, mengenai tempat dan fasilitas belajar
dalam sanggar tergantung kondisi masing-masing sanggar. Sanggar Seni Kencana
Ungu adalah sebuah barometer bagi seluruh pecinta seni dilingkungan masyarakat
Cirebon. Terbukti dengan adanya respon positif dari semua kalangan masyarakat
sekitar dan mengapresiasi setiap kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh
Sanggar Seni Kencana Ungu.
Sanggar
Kencana Ungu ini merupakan sebuah sanggar yang bergerak dibidang Kesenian.
Sanggar ini salahsatu dari banyaknya sanggar yang ada di Cirebon. Sanggar
Kencana ungu berada di Jl. Raya Sunan Gunung Jati Ds.Mertasinga No.007 RT.1/3
Kec. Gunung Jati Kab.Cirebon. Sanggar ini dipimpin oleh Bapak E. Panji Jaya
Prawirakusuma, dan berdiri pada tahun 1980. Nama awal sanggar ini adalah Putra
Kusuma, namun ada perubahan menjadi Kencana unggu.
Sanggar
seni Kencana Unggu memiliki kurang lebih 70 anak didik yang digolongkan menjadi
2 kelompok yaitu, kelompok pemula dan madya. Sanggar ini setiap minggu rutin
melakukan latihan, untuk hari senin dan selasa kelompok pemula dan
jumat,sabtu,minggu untuk kelompok madya. Banyak anak-anak sejak usia dini sudah
memiliki bakat di bidang seni, bahkan mereka memiliki ketertarikan di bidang
seni tradisyonal namun mereka bingung harus mengasah kemampuan mereka dimana.
Maka dari itu penting dengan adanya sanggar seni yang memiliki guru-guru seni
yang dapat melatih anak-anak sejak dini dalam berlatih dan mengasah kemampuan
mereka dan mampu bersaing dengan yang lainnya. Sanggar ini masih terus
diajarkan kepada anak didiknya dari usia TK,SD,SMP,dan lainnya. Alas an dibagi
2 kelompok yaitu agar mempermudah melatih/melihat perkembangan anak didiknya.
Setiap setahun sekali sanggar kencana ungu mengadakan tes ujian kemampuan
tarinya. Sanggar Kencana Ungu juga penah diundang di Newzeland dan Taiwan
mewakili Indonesia di Festival Budaya ada tahun 2004.
Kurang
lebihnya ada 6 jenis kesenian disanggar ini yaitu, Tari Topeng,Wayang, Wayang
Gong, Sintren, Uacara Adat, dan Gambyung. Tari wayang terdiri dari beberapa
jenis diantaranya :
1. Tari
Wayang Adipati Karna
Tari
Wayang Adipati Karna termas kedalam kategori tari wayang. Berdasarkan tarinya
tari ini juga disebut tari Putra Halus. Tari Wayang Adipati Karna berasal dari
Cirebon dan mulai dipopulerkan sekitar tahun 1970, alat musik yang digunakan
untuk tari ini biasanya menggunakan
gamelan lengkap atau kaset namun, saat ini yang sering digunakan adalah kaset
selain praktis, dalam hal biaya pun terbilang lebih murah.
Jumlah
penari Adipati Karna biasanya berjumlah 1, 3, 5, atau 7 orang tergantung dari
kebutuhan atau permintaan, lagu utama yang digunakan untuk mengiringi tari
wayang Adipati Karna yaitu lagu Semarangan, perwatakan tokoh wayang ini dalam
bahasa jawa disebut Satria Ladak yang artinya ksatria.
2. Tari
Raden Ganda Mana
Gandamana adalah putra Gandabayu Raja Kerajaan
Pancala yang lahir dari permaisuri bernama Trilaksmi. Memiliki kakak perempuan
bernama Gandawati yang menikah dengan Drupada, raja Pancala selanjutnya.
Gandamana sendiri merupakan reinkarnasi seorang pendeta muda bernama Resi
Jurwada yang pernah menyerang kahyangan menantang pada dewa. Dalam pedalangan
gaya Surakarta,bentuk fisik wayang kulit Gandamana sangat mirip dengan Antareja putra sulung Bimasena.
3. Tari
Jayang Rana
Tari Jayengrana merupakan salah satu genre tari
Wayang gaya Sumedang yang berkarakter satria ladak. Pada koreografi bagian awal
dan akhir ditambahkan ragam gerak sebagai upaya pengayaan, bagian tengah
dilakukan pemadatan dan pengolahan variasi. Unsur iringan tari otomatis ada
perubahan juga menyesuaikan dengan koreografinya. Bagian awal ditambah kakawen,
bagian tengah tetap menggunakan lagu tumenggungan, serta bagian akhir ditambah
dengan senandung dalang dan ending rubuh. Pada aspek rias diberikan penegasan
garis wajah pada bagian kumis dan cedo. Adapun aspek busana tidak mengalami
perkembangan apapun, karena sudah mewakili ciri khas tari Wayang.
4. Tari
Dewi Banowati
Banowati adalah gambaran seorang wanita
yang dipuja sekaligus dibenci. Dipuja karena dia adalah putri nan cantik jelita
dan seakan tiada bandingnya di dunia. Tak heran para Ksatria,Raja bahkan rakyat
jelata bermimpi untuk mempersuntingnya.
Banowati juga dibenci karena sebagian orang
menganggapnya sebagai wanita yang tidak setia terhadap kodratnya sebagai
seorang istri. Ia dianggap mengkhianati Duryudana, suaminya. Setelah menikah
dengan Duryudana, ternyata Banowati masih tetap saja mencintai Arjuna.
Banowati jatuh cinta pada
Arjuna, sejak pertama berkenalan. Sebenarnya Arjuna juga tidak menolak cinta
Banowati, namun cinta keduanya kandas, karena akhirnya Banowati terpaksa
menjadi istri Duryudana atas desakan ayahnya karena Duryudana memberikan harta
yang berlimpah ruah. Akhirnya setelah menikah, Banowati sangat menderita karena
cinta sejatinya tak dapat diraih.Cintanya tidak pernah padam, hingga setelah
tewasnya Prabu Duryudana dalam perang Baratayuda barulah Banowati dapat
memenuhi angan-angannya untuk diperisteri Arjuna. Akan tetapi kesenangan itu
tidak lama dinikmatinya. Malam itu juga, ia mati dibunuh oleh Aswatama, putera
Resi Durna, yang membalas dendam atas kematian para Kurawa.
5. Tari
Raden Gatot Kaca
Tari Gatot Kaca menceritakan ksatria Gatot Kaca
yang dilanda asmara. Sesuai hal itu, tarian ini adalah kisah cinta seorang
ksatria yang sangat terlenal dalam cerita mahambrata. Mahkota,
dipakai diatas kepala berwarna emas yang menggambarkan bahwa ia adalah seorang
pangeran.
Hiasan pada kaki dan tangan, biasanya
gelang berwarna kuning keemasan.
Hiasan pada kaki dan tanga, biasanya gelang
berwarna kuning keemasan. Kain/baju dan celana setengah panjang ,
terbuat dari kain beledu hitam berhias permata dari manik manik beraneka warna
gemerlapan. Ikst pinggsng terbuat dari logam berkilauan,disebut pending.
Selendang
,sampur. Hiasan belakang berupa sayap, yang menggambarkan bahwa gathot kaca
seorang ksatria yang mampu terbuang ke angkasa.
Gatot
kaca bermata telengan(membeledak), hidung dempak, berkumis dan bernyangut. Berjamang
3 susun. Bersunting waderan,sanggul kadal-menek , bergaruda membelakang, berpraba,
berkalung ulur-ulur, bergelang, berpontoh dan berkeroncong.
Berkain kerajaan lengkap gatot kaca berwanda 1 ,
2 kilat 3 Tatit. 4 Tatit sepuh, 5 Mega dan 6 mendunga.Ari disebut menuntut
ketepatan gerak dengan iringan dan aba-aba dari alat iringan (semacam kentongan)
yang disebut keprak, serta tembang yang mengiringinya yaitu lagu gunung sari,
biasanya ada jugayang diiringi dengan musik pelengkap seperti kendang dan gong
(kalau di acara yang sangat besar ).
Jenis
tari dibedakan berdasarkan busana, karaker topeng ,properti , gerakan , susuna
letak penari , dan tata rias yang digunakan. Fungsi seni tari sebagai bentuk bagian dari
upacara keagamaan masih banyak kita jumpai, sebagai upacara adat, sarana hiburan, sosialisasi , sarana Pendidikan , dan sarana Kartasis.
0 komentar